Sunday 30 March 2008

Gajah Cerdas dan Kreatifitas Sri Racha



Setelah menikmati sajian apik seni tradisional Thailand, masih di kawasan Nong Nooch Village, kami menyaksikan atraksi gajah. Lokasinya tidak jauh dari Sanggar Pementasan Tari. Begitu selesai pertunjukan kesenian, pengunjung diarahkan menuju sebuah lapangan yang letaknya di belakang panggung. Lapangan untuk pertunjukan gajah mirip stadion sepakbola. Pengunjung duduk di tribun yang mengelilingi lapangan. Pengeras suara dan kipas angin ukuran besar menjadi pelengkap tribun sehingga pengunjung merasa nyaman.

Pertama kali serombongan gajah memasuki lapangan. Ada 17 ekor gajah mulai yang berbadan bongsor sampai yang mungil. Mereka memasuki lapangan dengan ‘bergandengan’, belalai gajah yang belakang memegang ekor gajah yang ada di depannya, begitu semuanya. Masing-masing gajah dipandu oleh pawangnya yang bersergam baju dan celana jeans warna biru.

Satu persatu pertunjukan dimulai.

Setelah sampai di lapangan, smeua gajah membuat formasi lalu melakukan adegan seperti mengucapkan salam. Kedua kaki bagian depan diangkat dan ditempelkan persis seperti orang mengucapkan ‘sawatdi krap…’ kemudian datang 2 ekor gajah yang sangat besar memasuki lapangan. Ini seperti ‘raja’ gajah karena ukurannya yang sangat besar. Gajah raksasa ini menyalami pengunjung dan mengelilingi lapangan menghadap ke tribun. Beberapa orang pengunjung diangkat dengan belalainya. Setelah itu gajah-gajah tersebut kembali memasuki kandang di belakang lapangan.

Atraksi berikutnya adalah membidik balon. 2 gajah mungil berdiri. Kurnag lebih 10 meter di depannya ada rangkaian balon. Si Pawang memberikan panah-panah kecil untuk dibidikkan ke arah balon. Atraksi lucu yang menghebohkan. Pengunjung dibikin gerr saat gajah-gajah itu gagal mencapai sasaran, sebaliknya tepuk tangan bergemuruh ketika gajah-gajah mungil itu berhasil memecahkan balon.

Berikutnya adalah pertunjukan yang sangat heboh, 2 ekor gajah naik ke sepeda roda tiga. Masing-masing mengayuh sepedanya mengelilingi lapangan.
Kemudian ada pertunjukan melukis. Ternyata gajah juga memiliki jiwa seni yang cukup bagus, lukisan mereka terbilang sangat bagus.

Yang paling menegangkan adalah saat gajah-gajah ini bermain sepakbola, melakukan shooting jarak jauh maupun tendangan pinalti. Gaya mereka juga tidak kalah heboh dengan pemain sepakbola pada umumnya. Setelah berhasil memasukkan bola ke dalam gawang, mereka melakukan aksi ‘yes…yes…yes’ seperti striker yang berhasil mencetak gol. Sang penjaga gawang juga tidak kalah heboh. Melakukan tendangan voli, memegang bola dengan belalainya lalu menendang dengan kaki kanan bagian depannya.

Secara bergantian gajah-gajah itu melakukan atraksi bermain basket, hula-hula dancing dan bermain bola bowling. Ternyata mereka juga mahir melakukan dribble dan shooting. Bahkan lemparan 3 angka pun bisa dilakukan. Saking frustasinya, salah satu gajah yang beberapa kali gagal membuat poin, ia berlari dengan 2 kaki bagian belakangnya menuju ke gawang dan memasukkan bola tepat dari atas jaring, persis seperti gaya ‘salm dunk’ pemain NBA.

Sebagai penghujung pertunjukan ini, gajah-gajah melakukan atraksi berjalan melewati para pengunjung yang sebelumnya dipersilakan tidur di atas tikar yang disusun berjajar-jajar di tengah lapangan. Gajah-gajah secara bergantian berjalan melewati orang ini. Tidak ada yang terinjak tentunya, malah beberapa gajah bercanda dengan pura-pura menginjakkan kakinya di bagian perut dan dada pengunjung yang jadi relawan kemudian melewatinya.

Setelah menyaksikan atraksi gajah di Nong Nooch, kami juga masih mendapatkan suguhan atraksi binatang-binatang cerdas ini di Sri Racha Tiger Zoo yang letaknya kurang lebih 100 km dari Nong Nooch.

Mungkin jika Anda mencari Tiger Education Centre dan Crocodile Ed. Centre terbesar cuma ada di Thailand, ya tempatnya di Sri Racha ini. Pusat pelatihan ini disiain dengan sedemikian rupa sehingga para binatang cerdas ini dilatih sejak bayi.
Di Sri Racha, kami menyaksikan pertunjukan buaya. Disana ada 2 orang laki-laki dan perempuan yang melakukan atraksi di dalam kandang seperti rawa buatan berisi 6 ekor buaya berukuran besar. Dua orang ini melakukan pertunjukan yang membuat kami berdebar-debar. Bagaimana tidak, secara bergantian mereka memasukkan tangan ke mulut buaya, tidur di sampingnya, terlentang di punggung buaya sampai memasukkan kepala mereka ke mulut buaya yang sedang menganga, lengkap dengan gigi-giginya yang menyeringai tajam.

Di sana juga kami menikmati atraksi harimau yang pandai membuat formasi, naik ke atas kursi-kursi tinggi dan melompat melewati ring api.

Terakhir ada pertnjukan pig racing, yaitu balapan babi yang sering kita lihat di televisi. Yang menakjubkan adalah ada babi yang pandai berhitung. Bahkan saat ada pengunjung yang memberikan soal matematika berupa penjumlahan, pengurangan atau pembagian angka, si babi mengambil angka yang ada dalam deratan banyak angka sebagai jawaban dari soal tersebut.

Melihat semua atraksi ini saya jadi berfikir. Sebenarnya kalau kebun binatang di Indonesia juga banyak. Yang membuat berbeda adalah kemasannya. Mungkin dari sisi jumlah, buaya yang ada di Medan jauh lebih banyak dan ukurannya juga banyak yang lebih besar, namun di Medan kita hanya melihat buaya yang ada di rawa, tidak dalam bentuk pertunjukan. Begitu juga dengan binatang lain yang ada di kebun binatang kita. Yang berbeda adalah kreatifitas dalam menyajikan sebuah pertunjukan sehingga menarik orang untuk datang dan berkesan ketika menyaksikannya.

No comments: