
Permata adalah salah satu simbol kemewahan, kemurnian, keanggunan dan juga cinta. Begitulah salah satu ungkapan yang disampaikan narator dalam sebuah perjalanan menyelusuri gua ‘permata’ di Gems Gallery Pattaya, Chonburi.
Kali ini kami mengunjungin sebuah galeri permata terbesar di dunia, Gems Gallery namanya.
Seperti biasa, begitu kami menginjakkan kaki di lobby galeri yang semewah hotel berbintang ini, kami disambut oleh para nong-nong (gadis-gadis) cantik yang mengucapkan salam seraya mengatupkan telapak tangannya di depan wajahnya sambil sedikit menundukkan kepala dan mengucapkan: sawatdi ka….
Kami kemudian dibawa ke sebuah tempat mirip stasiun kereta. Kami dipersilakan naik ke sebuah kereta listrik berkapasitas 8 orang. 4 orang di sebelah kiri dan 4 lainnya disebelah kanan. Di depan kursi ada tombol bergambar bendera negara-negara, salah satunya merah-putih. Ternyata itu adalah pilihan bahasa pengantar untuk narator.
Saat kereta listrik berkecapatan rendah itu berjalan, sang narator mulai berbicara lewat speaker yang ada persis di samping telinga. Suara lembut seorang wnaita itu menceritakan bagaimana sejarah terbentuknya batu permata. Kereta itu melewati sebuah terowongan gelap mirip sebuah gua. Ada beberapa tempat kereta berhenti dan disana kita melihat sebuah visualisasi 3 dimensi yang menakjubkan.
Beberapa saat kemudian kereta berhenti. Di samping kiri kami ada sebuah gunung berapi yang sedang memuntahkan lahar. Suara gemuruh dan bunyi tanah yang bergerak serta cahaya-cahaya seperti api yang menyala dan bara yang muncul dari balik tanah-tanah yang bergerak membuat kami seakan-akan benar-benar mengalami peristiwa gunung berapi.
Dari speaker yang ada pada sandaran kursi, narator menceritakan bahwa proses ini terjadi ratusan tahun sampai jutaan tahun silam. Gunung berapi yang memuntahkan lahar secara terus menerus. Lahar itu menggumpal dan sebagian gumpalan lahar yang menempel di dinding-dinding gua menjadi stalaktit dan stalakmit dalam periode ratusan tahun ada yang menjadi gumpalan-gumpalan batu mulia.
Kereta berjalan lagi. Sesaat kemudian kami berada dalam sebuah gua dengan stalaktit dan stalakmit yang berjajar di kanan-kiri kami. Beberapa diantara batu-batu yang menghujam itu ada yang berkilauan memantulkan warna merah, biru dan hijau.
Di pemberhentian berikutnya, kami seakan-akan berada dalam sebuah gua penggalian batu permata. Ada orang yang sedang mencangkul gua, memukul dinding batu untuk mencari batu-batu mulia. Mereka kemudian mengumpulkannya ke dalam sebuah ember. Seorang yang lain mendorong kereta mengambil batu-batu yang terkumpul lalu memasukkan ke dalam wadah lainnya yang tergantung pada sebuah tali. Di atas mereka teman-temannya menarik tali ke atas dan mengumpulkan batu-batu tersebut. Batu yang terkumpul akan dipilah-pilah oleh ahli permata untuk dipisahkan mana batu yang berharga mana yang tidak. Kemudian batu-batu itu dibawa untuk diolah menjadi batu mulia.
Pada pemberhentiian berikutnya ditunjukkan bagaimana metode yang lebih mudah dalam mengumpulkan permata. Dengan proses hidrolik, seorang menyiram dinding tebing dengan air, lalu air dialirkan dengan benda mirip talang, dikumpulkan ke sebuah penampungan di bagian bawah, lalu dengan peralatan sederhana, batu-batu itu langsung dipilah-pilah.
Visualisasi berikutnya menunjukkan bagaimana permata berbagai jenis itu diolah dan dibentuk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Ada yang dijadikan perhiasan, ada yang dijadikan aksesoris pakaian raja, variasi pada bangunan istana juga untuk menghias kuil dan tempat peribahdahan. Benda-benada kerajaan seperti mahkota, tongkat raja, baju kebesaran dan berbagai kebutuhan lainnya.
Juga ditunjukkan bagaimana pengolahan dan pengguaan permata itu memiliki variasi yang berbeda-beda di berbagai negara. Ada yang dijadikan hiasan pada tenunan kain, ada dijadikan hiasan topi, selendang dan lain sebagainya. Bentuk permata juga bermacam-macam. Ada yang berbentuk prisma segitiga, kotak, kubus, bulat dan lainnya yang menurut inventarisasi mereka ada 154 jenis bentuk permata.
Logam mulia juga menjadi lambang kemakmuran sebuah negara. Dalam perjalanan kereta itu ditunjukkan bagaimana kebesaran negeri-negeri masa lalu yang selalu ditunjukkan melalui hiasan dari permata. Ada replika bangunan-bangunan di Mesir, patung raja-raja dan perlengkapan istana yang berhiaskan permata. Demikian juga ada replika dari negeri Cina, India, Roma dan seterusnya.
Pada sebuah pemberhentian berikutnya ada sebuah screen yang meunjukkan bagaimana permata menjadi lambang ungkapan cinta dari berbagai generasi. Permata yang menjadi simbol ungkapan cinta kepada orang-orang yang disayang. Visualisasi yang ingin menggiring para pengunjung agar membawa oleh-oleh permata untuk orang-orang tercinta mereka.
Bagian teakhir petualangan di gua permata ini ditunjukkan bagaimana proses pengolahan permata yang membutuhkan akurasi perhitungan, ketelitian, ketajaman dalam intuisi dan kesabaran. Ini menunjukkan betapa bernilai dan berharganya sebuah permata. Berbeda dengan visualisasi pada pemberhentian sebelumnya yang ‘alami’, disini visualisasi lebih futuristik dan menunjukkan kecanggihan teknologi. Mereka seakan-akan ingin menunjukkan bahwa galeri ini menggabungkan proses alami an kecanggihan teknologi dalam mengolah permata. Disini juga disampaikan bahwa Gems Gallery memiliki 4 cabang di 4 kota, Bangkok, Pattaya, Phuket dan Chiang May.
Keluar dari ‘gua’, kereta berhenti di sebuah ‘stasiun’ khusus. Kemudian kami dibawa melewati para pekerja yang sedang dengan tekun mengolah permata menjadi berbagai macam bentuk. Ada ratusan pekerja laki-laki dan perempuan dengan peralatan mereka sedang membentuk batu-batu mulia itu, memasannya pada cincin, kalung, dan perhiasan lainnya. Jenis logam mulia yang diolah juga bermacam-macam, ada ruby, diamond, gold, silver, jade dan logam jenis lain yang juga memiliki warna dan bentuk bermacam-macam.
Terakhir kami dibawa menuju ruang pameran permata yang sudah menjadi bentuk-bentuk perhiasan siap pakai. Semuanya terpampang pada ratusan etalase yang berjajar dengan dipandu oleh para Sales Promotion Girl galeri ini. Tentu saja mereka menawarkan kepada semua pengunjung untuk membeli permata menurut yang disukai. Harganya ada yang murah dan sampai yang paling mahal. Ada yang hanya ratusan Baht tapi juga banyak yang harganya puluhan ribu bahkan ratusan ribu dan jutaan Baht.
Kekaguman kami bukan hanya melihat permata-permata yang berkilau dan sangat menarik perhatian kami. Kami juga kagum bagaimana mereka mengemas sebuah presentasi menjadi visualisasi yang menakjubkan. Sebuah pengalaman yang mengesankan dan tidak akan terlupakan. Sebagaimana mengesankan permata-permata itu. Pengalam di Gems Gallery adalah
memorable experience yang luar biasa.